Modif Yamaha Jupiter-Z, 2011 (Bandung)



Yamaha Jupiter-Z, Seting Road Race Untuk Pembalap Gambot





Punya pembalap dengan bobot lebih dari 60 kg, merupakan
tantangan berat bagi seorang mekanik. Harus kerja keras untuk membuat
mesin yang tak hanya performanya lebih gahar, tapi juga harus tahan
digeber sejauh 30 km di lintasan balap.


Bagi mekanik kemarin sore, pasti sudah
menghabiskan obat sakit kepala satu kardus. Pusing, coy. Tapi, buat
mekanik kawakan sekelas Heru Kate, tak perlu riset lama, karena sudah
punya jurusnya. Hasilnya, meskipun mempunyai berat badan lebih dari 60
kg, Agus setiawan tetap menjadi juara umum di Yamaha Cup Race kelas
Bebek 110 4-tak Tune Up (MP2) musim 2012.

Berat badan bukan
masalah sepele. Karena, berat badan sangat berpengaruh di balapan,
khususnya balapan motor bebek yang tenaganya tak sebesar motorsport. Di
ilmu teknik mesin, kita mengenal istilah power weight to ratio. Artinya,
perbandingan antara berat dengan tenaga mesin. Makin rendah hasil
perbandingannya, makin ringan kerja mesin dan motor pun makin cepat.

Mengatasi
berat, kuncinya denga memainkan kompresi mesin. Kompresi dibikin lebih
tinggi daripada pembalap yang berbobot kurang dari 60 kg. “Untuk
pembalap lain di sirkuit tertentu, biasanya kompresi cuma 13 : 1 atau
bahkan 12 : 1. Tapi, untuk Agus Setiawan, aku mematok kompresi 13,6:1,”
tegas Heru Kate, andalan tim Yamaha Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya.





Kompresi tinggi, membuat mesin lebih galak di putaran bawah.
Tenaganyanya lebih responsif. Hal ini ampuh membuat motor melesat
kendati dipacu pembalap gambot.

Meski begitu, ada konsekuensinya.
Putaran atas jadi lebih memble. “Gak papa mengorbankan putaran atas.
Toh di YCR banyak memakai sirkuit non permanen. Trek lurusnya tak lebih
dari 300 meter,” tambah pria yang akrab disapa Pakde ini.

Resiko
selanjutnya mesin gampang jebol. Karena, kompresi tinggi membuat suhu
mesin gampang melonjak. Hal ini disiasati dengan membuat aliran kabut
bahan bakar lancar. Sehingga, membantu mendinginkan mesin.

Mulai
menjejalkan spuyer ukuran 108/60 ke dalam Karburator PWK bermoncong 28.
Biar alirannya lancar, durasi kem dipatok 272 derajat yang menggerakkan
Klep sonic 28 dan 23 mm.

Spuyer besar dan klep besar, otomatis
debit bahan bakar melimpah. Kemudian dikompresi piston TDR 55,25 mm.
Kabut bahan bakar ini diledakkan saat 36 derajat sebelum TMA.

Sumber : (motorplus-online.com)

Posting Komentar untuk "Modif Yamaha Jupiter-Z, 2011 (Bandung)"